Jumat, 20 Mei 2011

hem..

ngutak ngatik blog..ora berhasil..sepertninya saya perlu orang untuk mengajari saya...(: iri dg blognya temen2 yg bagus2...

..kisah..

disaat Rosululloh sedang bermajelis dengan sahabatnya, lewatlah segerombolan orang membawa jenazah laki-laki..
kemudian beliau bertanya " apa pendapatmu tentang laki-laki itu?"

salah seorang dari mereka menjawab " dia adalah pemuda yang amat tampan, pemberani lagi kaya raya berasal dari keluarga yang terpandang..jikalau dia melamar seorang gadis pastilah dia akan langsung menerimanya "


selang beberapa waktu..lewatlah segerombolan orang membawa jenazah laki-laki..kemudian kembali Rosululloh bertanya kepada saudaranya

"apa pendapatmu tentang laki-laki itu?'

sahabat tadi menjawab.." dia adalah laki-laki yang buruk rupa, pakaiannya sangatlah sederhana, penampilannya lusuh, jika dia hendak melamar seorang gadis, maka pastilah gadis itu akan menolaknya.."

Rosululloh bersabda " laki-laki yang kedua lebih baik dari pada laki-laki yang pertama...tentulah karena Agama dan akhlaknya..


jika terdapat seorang gadis nan cantik, sholekhah, lagi berakhlak baik..laki-laki yang kedua yang baik agamanya lebih pantas ia pilih..

karena seorang laki-laki yang sholeh..jika dia mempunyai seorang istri yang ia cintai pasti dia akan memuliakan dan jika tidak pastilah dia tidak akan menyakiti...


lupa-lupa ingat dimna sumber saya membacanya..jadi afwan bagi para pembaca..jika ada salah W.C.T.K dalam ane menulis...

Selasa, 17 Mei 2011

Mungkin caramu dan caraku berbeda…

Sungguh…
seorang akhwat sejati lebih suka apabila seorang ikhwan benci atau takut padanya karena dianggap keras dan sangar wajahnya…

Dibandingkan ia harus menjadi fitnah bagi mereka akibat senyumannya…

Dibandingkan ia harus menjadi penyebab kemaksiatan di hati saudara-saudaranya akibat terlalu lembutnya suaranya…

Dibandingkan ia harus menjadi penyebab futurnya mereka karena kecerobohan dan kelalaiannya dalam menjaga izzah sebagai seorang muslimah…

Afwan…

Itulah prinsipku…

Mungkin caramu dan caraku berbeda…

Senin, 16 Mei 2011

dewasa itu pilihan...

Semoga Allah yang Mengenggam langit dan bumi, membuka pintu hati kita semua agar dapat memahami hikmah dibalik kejadian apapun yang menimpa dan semoga Allah membimbing kita untuk bisa menyikapi kejadian apapun
dengan sikap terbaik kita.


Saudaraku yang baik, ciri khas umat Dewasa diawali dengan Diam Aktif yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam
mengendalikan lisannya, seorang anak kecil, saudaraku apa yang dia lihat biasanya selalu dikomentari.

Orang tua yang kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi, semua hal dikomentari.,ketika dia melihat sesuatu langsung dipastikan akan dikomentari, ketika menonton televisi misalnya ; komentar dia akan mengalahkan suara dari televisi yang dia tonton . Penonton tv yang dewasa itu senantiasa bertafakur, acara yang dia tonton senantiasa
direnungkan (tentunya acara yang bermanfaat) dan memohon dibukakan pintu hikmah kepada Allah, Subhanalloh.

Seseorang yang pribadinya matang dan dewasa bisa dilihat dari komentar-komentarnya,makin terkendali Insya Allah akan semakin matang.

Ciri kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari Empati. Anak-anak biasanya belum dapat meraba perasaan orang lain, orang yang bertambah umurnya tetapi tidak dapat meraba perasaan orang lain berarti belum dapat disebut dewasa.

Kedewasan seseorang dapat dilihat dari keberanian melihat dan meraba perasaan orang lain. Seorang ibu yang dewasa dan bijaksana dapat dilihat dari sikap terhadap pembantunya yaitu tidak semena-mena menyuruh, walaupun sudah merasa menggajinya tetapi bukan berarti berkuasa,bukankah di kantor ketika lembur pasti ingin dibayar overtime ? tetapi pembantu lembur tidak ada overtime ? semakin orang hanya mementingkan perasaannya saja maka akan semakin tidak bijaksana.
Semakin orang bisa meraba penderitaan orang lain Insya Allah akan semakin bijak. Percayalah tidak akan bijaksana orang yang hidupnya hanya memikirkan perasaannya sendiri.

Orang yang dewasa, cirinya hati-hati (Wara’), dalam bertindak. Orang yang dewasa benar-benar berhitung tidak hanya dari benda, tapi dari waktu ; tiap detik, tiap tutur kata, dia tidak mau jika harus menanggung karena salah dalam mengambil sikap. Anak-anak atau remaja biasanya sangat tidak hati- hati dalam bercakap dan mengambil keputusan. Orang yang bersikap atau memiliki kepribadian dewasa (wara’) dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil keputusan,mengambil sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh.





Orang yang dewasa terlihat dalam kesabarannya (sabar), kita ambil contoh ; didalam rumah seorang ibu mempunyai 3 orang anak, yang satu menangis, kemudian yang lainnya pun ikut menangis sehingga lama-kelamaan menjadi empat orang yang menangis , mengapa ? karena ternyata ibunya menangis pula. Ciri orang yang dewasa adalah sabar, dalam situasi sesulit apapun lebih tenang, mantap, stabil, Amanah dan bertanggung jawab.
Wallahu’alam bish showab

(Oleh KH. Abdullah Gymnastiar)

catatan sore seorang akhwat

Dua hal utama yang harus dijaga oleh seorang muslimah adalah izzah dan iffah. Izzah adalah kehormatan perempuan sebagai seorang muslimah. Sedangkan Iffah adalah bagaimana seorang muslimah dapat menjaga kesucian dirinya dengan menjadikan malu sebagai pakaian mereka. Saya pernah berdiskusi dengan seorang akhwat yang menyatakan bahwa fenomena yang saat ini sedang meggeluti para aktivis dakwah adalah masalah VIRUS MERAH JAMBU. Bahkan ada akhwat yang dengan berani menyatakan perasaannya kepada seorang ikhwan secara gambling L. Padahal Bunda Khadijah ra, telah mencontohkan dengan santun bagaimana mengungkapkan perasaannya kepada seorang Muhammad yang notabene secara strata sosial lebih rendah kedudukannya daripada Khadijah. Bagaimana beliau mencontohkan kepada kita semua tentang hakikah menjaga izzah dan iffah sebagai seorang muslimah. Saya mengungkapkan keresahan hati ini bukan karena saya tidak tahu bagaimana rasanya jatuh cinta. Justru karena saya pernah jatuh cintalah maka saya ingin berbagi rasa.

Kita ini adalah manusia, seakhwat-akhwatnya seorang akhwat tetap saja dia adalah manusia. Yang dengannya Allah anugerahi rasa cinta, benci, suka, sayang, dan lain sebagainya. Allah telah mengatur bagaimana seharusnya kita menata hati kita. Yaitu dengan mengembalikan semuanya kepada Allah dan memusatkan cinta kita hanya pada-Nya. Kuncinya, hati-hati dengan interaksi walau atas nama urusan dakwah, meski hanya lewat sms atau dunia maya. Bagi para akhwat yang mempunyai masalah dengan hati, saya mempunyai sebuah quotes yang sangat mendalam, yaitu:

"Jika engkau jatuh cinta pendamlah rasa itu dan jangan kau tampakkan. Mohonlah kepada Allah agar menjadi tenang. Jika kau mati dalam keadaan bersabar, niscaya kau akan beruntung mendapatkan syurga." (Taman Orang-Orang yang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu)

Sungguh…

Seorang akhwat sejati lebih suka apabila seorang ikhwan benci atau takut padanya karena dianggap keras dan sangar wajahnya…

Dibandingkan ia harus menjadi fitnah bagi mereka akibat senyumannya…

Dibandingkan ia harus menjadi penyebab kemaksiatan di hati saudara-saudaranya akibat terlalu lembutnya suaranya…

Dibandingkan ia harus menjadi penyebab futurnya mereka karena kecerobohan dan kelalaiannya dalam menjaga izzah sebagai seorang muslimah…

Afwan…

Itulah prinsipku…

Mungkin caramu dan caraku berbeda…

Sebab pengalaman atas kecerobohanku dulu dan pengetahuan akan begitu buruknya fitnah seorang wanita bagi pria telah memberikan banyak pelajaran berarti padaku tentang pentingnya menjaga izzah seorang muslimah…

“ Ya Allah, ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui, janganlah Engkau menyiksaku karena apa yang mereka ucapkan, dan jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka perkirakan…”

(Doa Ali ra)