Selasa, 03 April 2012

Remaja Muslimah (^_^)

Sosok remaja muslimah :
 mempunyai pemahaman yang bagus

 bertanggungjawab tentang apa yang difahaminya

 bersemangat dalam mengejar apa yang di cita-cita kan

Jilbabku dihujat !!

Kisah ini saya alami sobat, ketika dua bulan yang lalu sebelum wisuda, iseng2 saja memasukan lamaran pekerjaan ke beberapa instansi salah satunya adalah bimbel ternama bernama bimbel X, luar biasa sekitar jam 10.00 WIB memasukan lamaran jam 12.00 dapat panggilan microteaching, jam 14.00 dipanggil untuk mengajar di sore harinya..wah kaya kejatuhan durian ki..tapi ada sesuatu yang membuat saya kurang nyaman..mereka memprotes jilbabku. ceritnya pas micro teaching ada syarat untuk memperkecil jilbab seperti khalayak umumnya. firasat buruk nih..(hanya memberi balasan senyumman), 2, 3 hari mengajar cuek aja dengan penampilan yang saya yakini dan berusaha menunjukan dengan jilbab seperti ini justru akan memperbaiki kualitas, g telatan dsb..tapi Qodarulloh akhirnya saya keluar karena sesuatu hal.

" wahai nabi, katakanlah kepada isti-istrimu, anal-anak perempuanmu dan istri orang berimahn,"hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka...."
 (QS. Al- Ahzab : 59) *

Tulisan diatas hanya sebatas sebuah pengalaman, betapa banyak orang yang merasa tidak nyaman ketika kita memutuskan untuk memakai busana yang sesuai dengan syar'i, misal saya ambil sample yang tidak jauh yaitu ortu kita, banyak tuh para muslimah yang mengeluhkan kalo keluarganya tidak setuju dengan jilbab syar;i yg biasa dikenakan seperti halnya di kampus, ketika balik ke rumah merasa kesulitan untuk tetap istiqomah.

WHY?????

ternyata dari hasil experiment saya nih, ada beberapa kesimpulan sementara penyebab yang menimbulkan problem2 diatas. mungkin sahabat-sahabat bisa mengambil ibroh dari tulisan jelek ini..^_^.

1. Bertambah panjangnya jilbab tidak diiringi bertambahnya kualitas diri
Jilbab merupakan pakaian kehormatan kita sebagai seorang muslimah, hendaknya kehormatan itu bukan hanya sebatas kehormatan dhohir (red: jadi lebih anggun, lebih cantik dsb), tapi juga berbanding lurus (linear) denga kualitas secara batiniyah dan fikriyah. batiniyah mungkin kualitas mendengar kita terhadap orang tua lebih ditingkatkan. konon katanya sebenar apapun seorang anak akan tetap dipandang tidak lebih benar dari orang tuanya, jadi ayo kita tingkatkan kualitas mendengar kita sebagai seorang anak. jangan sekali-kali berargument yang terkesan menggurui, ini nih yang paling ndak disukai orang tua, walaupun mungkin secara argument kita memang benar, hati-hati saudaraku dalam mengeluarkan setiap kata yang kita keluarkan, salah cara bukan justru memperbaiki kondisi tapi justru memperkeruh kondisi.

2. Kualitas ibadah meningkat tapi kualitas komunikasi stagnan
Maksunya adalah kita sibuk dengan diri kita sendiri, sibuk tilawah, sibuk mendengarkan kajian, sampai-sampai lupa ada orangtua yang perlu diajak cerita, sampai-sampai lupa bahwa orang tua juga mempunya hak atas kita..hablumminalloh, habluminannas..

3. Ribet dan lelet
ini nih yang cukup harus menjadi perhatian sahabat-sahabat muslimah, keputusan untuk memakai busana syar'i tentunya mengandung segala bentuk konsekuensi salah satunya "ribet", jangan sampai dengan ke"ribet;an itu membuat orangtua tidak nyaman denga kita, example, kita mau diajak kondangan sama ibu kita, karena kita sibuk memakai jilbab, membuat ibu kita menunggu lama. secara tidak langsung hal tersebut akan membuat ibu merasa gerah dengan jilbab kita, satu lagi contoh yang pernah saya alami adalah masalah memakai kaos kaki, suatu hari pernah ibu menjadi ndak mut gara2 menunggu kita mencari kaoskaki yang lupa entah dimana. jadi yang seharusnya disalahkan adalah faktor keleletan kita malah menghujat jilbab kita. para ukhti muslimah yang dimuliakan Alloh, oleh karena itu mari kita tunjukan kepada orangtua, bahwa dengan busana syar'i bukan malah membuat oranglain dongkol tapi justru membawa sakinah saudara kita yg lain, karena sikap terbaik kita.
Jadi untuk mengatasi problem lelet kita harus punya siasat sendir nihi, misalnya harus siap sedia perkap (kaos kaki, jilbab etc) ketika ada panggilan mendadak dari orangtua misalnya. jangan sampai karena kelalaian dan keleletan kita ribet mengenakan busana syar'i membuat busana syar'i itu sendiri yang disalahkan. kalo kita sergap, cekatan, no ribet ternyata ortu kita ndak masalah tuh dengan busana syar'i kita. :-)

" qul amantubillahi tsummastaqim"

* ada khilaf diantar ulama mengenai definisi jilbab, yang jelas tidak ada khilaf mengenai kewajiban memakai jilbab. khilaf terletak pada wajib tidaknya cadar. (syek ustaimin mewajibkan cadar sedangkan pendapat yang tidak mewajibkan yaitu syek albani).

wallohu'alam.


NB: judulnya tidak seseram isinya. ^_^