Kamis, 11 Oktober 2012

Husnudzhan tingkat tinggi

Thalhah bin abdurrahman bin auf adalah sosok paling dermawan di kalangan quraisy pada zamanya. ketika dalam kondisi sulit, istrinya pernah berkata kepadanya, "aku tidak melihat kaum yang keterlaluan melebihi kawan-kawanmu !"

Thalhah terhenyak dan berkata "kenapa ? mengapa kamu berkata seperti itu? apa alasanmu?"

istrinya menjawab, " mereka dekat denganmu saat kamu berkecukupan, tapi mereka meninggalkanmu saat kamu dalam kesusahan."

dengan bijak thalhah menjawab, " itu justru menunjukan kebaikan mereka. mereka datang saat aku kuat dan bisa membantu mereka dan mereka tidak mendatangiku saat aku tidak mampu berbuat (membantu), karena mereka tak ingin membebani diriku. "

imam al maawardu menyebutkan kisah ini dalam kitabya yang mashur" adabud dunya wad dien" lalu beliau memberikan komentar," lihatlah bagaimana kemuliaan thalhah sehingga dia menakwilkan sikap kurang baik sahabatnya terhadap ditinya sebagai perlakuan baik. dan tindakan yang sekilas bisa diartikan pengkhianatan namun dia anggap sebagai kesetiaan. inilah kemuliaan dan keutamaan sejati, dan begitulah karakter orang-orang mulia, mereka berprasangka baik atas kekhilafan yang dilakukan saudaranya.

subhanalloh akhlah generasi terbaik.

(sumber : majalah Ar-risalah/oktober)