hidup berakhir sebuah kesimpulan..
dan beberapa hari ini..saya mengambil sebuah kesimpulan sementara..
kali ini berhubungan dengan harokah, suatu bentuk pergerakan..dan kebanyakan mahasiswa atau hanya penulis..mengetahui itu pasca SMA.
kebanyakan siswa SMA.hanya ada 2 organisasi besar yag diketahui NU dan muhammadiyah..dan saat memasuki dunia kampus akan dihadapkan suatu kenyataan bahwa sebenarnya, tidak hanya dua tetapi lebih dari itu, dan menariknya di dunia kampus ada suatu harokah tertentu yang mengambil hati maru (mahasiswa baru) untuk cenderung keharokah tertentu bahkan mengarahkan untuk bergabung ke partai tertentu..dikemas dengan bentuk asistensi..yang harusnya suatu bentuk transfer ilmu dari seorang murobiyah kepada mad'u nya..tapi beberapa (karena ndak semua) ternyata di background kan suatu misi perekrutan ke untuk cenderung ke suatu partai...
dihadapkan banyak pergerakan, dan kebanyakan menjadi bingung..setiap harokah membanggakan harokahnya masing-masing..semakin membuat umat muslim serasa terpecah..
dan ternyata yang serasa membuat terpecah adalah orang-orang yang tahu dalil yang menggembor-gemborkan harokahnya..
sekarang lagi heboh buku terbarunya ust. burhan shodiq "nikah beda harokah"...
hem..membahas seperti ini memang rumit.."umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, dan hanya satu golongan yang selamat siapa itu?mereka lah yang berpegang teguh kepada Al'qur'an dan as-sunnag...bukan berpegang teguh kepada AD-RT harokahnya..rosululloh sudah mengisyaratkan memegang sunnah di zaman sekarang itu seperti menggenggam bara api...sesungguhnya islam datang dalam keadaan asing maka berbahagialah Al-ghuroba..orang2 yang asing..dan hakekatnya kembali ke sunnah tidak hanya diikuti oleh penamilan fisik belaka..celana no isbal, berjenggot, jilbab lebar maupun bercadar..selain itu pada Qolbu dan akhlak kita yang harus dihiasi dengan sunnah.
lebih baik mana orang yang berbicara dalil tapi perilakunya tidak mencerminkn dalil tersebut atau orang yang yang tidak berbicara dalil tapi perilakunya sesuai dalil?
yang sangat betul adalah orang yang berbicara dalil dan dalil tersebut menghiasi perilakunya..:-)
apa harokah ku?...saya juga bingung kalo ditanya itu..:-)...
mari bersama-sama ber fastabiqul khoirot untuk kembali kepada aqidah yang lurus yang mendasarkan pada manhaj shalafus sholeh..bukan kepada Ad/RT suatu harokah..
wallohu'alam
dan beberapa hari ini..saya mengambil sebuah kesimpulan sementara..
kali ini berhubungan dengan harokah, suatu bentuk pergerakan..dan kebanyakan mahasiswa atau hanya penulis..mengetahui itu pasca SMA.
kebanyakan siswa SMA.hanya ada 2 organisasi besar yag diketahui NU dan muhammadiyah..dan saat memasuki dunia kampus akan dihadapkan suatu kenyataan bahwa sebenarnya, tidak hanya dua tetapi lebih dari itu, dan menariknya di dunia kampus ada suatu harokah tertentu yang mengambil hati maru (mahasiswa baru) untuk cenderung keharokah tertentu bahkan mengarahkan untuk bergabung ke partai tertentu..dikemas dengan bentuk asistensi..yang harusnya suatu bentuk transfer ilmu dari seorang murobiyah kepada mad'u nya..tapi beberapa (karena ndak semua) ternyata di background kan suatu misi perekrutan ke untuk cenderung ke suatu partai...
dihadapkan banyak pergerakan, dan kebanyakan menjadi bingung..setiap harokah membanggakan harokahnya masing-masing..semakin membuat umat muslim serasa terpecah..
dan ternyata yang serasa membuat terpecah adalah orang-orang yang tahu dalil yang menggembor-gemborkan harokahnya..
sekarang lagi heboh buku terbarunya ust. burhan shodiq "nikah beda harokah"...
hem..membahas seperti ini memang rumit.."umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, dan hanya satu golongan yang selamat siapa itu?mereka lah yang berpegang teguh kepada Al'qur'an dan as-sunnag...bukan berpegang teguh kepada AD-RT harokahnya..rosululloh sudah mengisyaratkan memegang sunnah di zaman sekarang itu seperti menggenggam bara api...sesungguhnya islam datang dalam keadaan asing maka berbahagialah Al-ghuroba..orang2 yang asing..dan hakekatnya kembali ke sunnah tidak hanya diikuti oleh penamilan fisik belaka..celana no isbal, berjenggot, jilbab lebar maupun bercadar..selain itu pada Qolbu dan akhlak kita yang harus dihiasi dengan sunnah.
lebih baik mana orang yang berbicara dalil tapi perilakunya tidak mencerminkn dalil tersebut atau orang yang yang tidak berbicara dalil tapi perilakunya sesuai dalil?
yang sangat betul adalah orang yang berbicara dalil dan dalil tersebut menghiasi perilakunya..:-)
apa harokah ku?...saya juga bingung kalo ditanya itu..:-)...
mari bersama-sama ber fastabiqul khoirot untuk kembali kepada aqidah yang lurus yang mendasarkan pada manhaj shalafus sholeh..bukan kepada Ad/RT suatu harokah..
wallohu'alam