Seorang mahasiswa d3
kuliah di kota gudeg kita sebut saja ukhti A, seorang mahasiswi yang
melalang buana mencari ilmu dari satu harokah ke harokah lain..berpindah-pindah
karena ada ketidaknyamanan dan keganjilan dalam harokah yang diikutinya, hingga
suatu hari ia dipertemukan dengan ukhti B teman satu angkatan semasa kuliah,
ukhti B mulai sedikit demi sedikit memperkenalkan lebih dalam tentang apa itu
islam dan mulai mengajaknya ke kajian2 ilmiah di kota gudeg, ada rasa
kenyamanan dan ketenangan dalam batin, sedikit demi sedikit ukhti A mulai faham
tentang dien, sampai suatu saat ukhti A belajar terkait bagaimana interaksi
tentang lawan jenis..kalian tahu apa yang dilakukan ukhti A pasca kajian
?sepulang dari kajian ukhti A langsung memutuskan hubungan (red:pacaran) dengan
teman SPK nya (sekolah setara SMA khusus dibidang keperawatan)..
Suatu hari ukhti A pergi jalan-jalan ke sebuah toko buku di
salah satu toko buku di kota perjuanganya, iseng2 aja..ukhti A mencoba meminjam
jilbabnya ukhti B..karena buku yang dicari kosong, ukhti A meninggalkan no.
phone asramanya supaya dihubungi kalo buku yang ada stoknya ada..
Saat keluar pintu toko buku, secara bersamaan ada seorang
ikhwan masuk ketoko..pandangan pertama membuat sang ikhwan manruh hati kepada
ukhti A..tanpa ragu2,,si ikhwan bertanya kepada penjaga buku dan menyakan
perihal ukhti A..
“kriiiiiiiiiiiing..”bunyi telefon asrama berbunyi
Bapak satpam pun mengangkat telefon “assalamu’alaikum,
selamat malam ada yg bisa dibantu?”
Wa’alaikumsalam, iya pak, saya mau berbicara dengan ukhti A,
bisa minta tolong dipanggilkan pak?” jawab si ikhwan, jantungnya serasa berdegup
lebih kencang dari biasanya..
“ya..ya bisa, dari siapa ya mas?”..hem..si ikhwan pun bingung..karena
sebelumnya ndak pernah kenal..si ikhwan ngaku2 aja..sebagai pedagang toko buku
yang dititipi phonenya si ukhti..
“dari toko buku A pak..’
Bapak satpam pun memanggil ukhti A..
“Halo assalamu’alaikum”..si ikhwan pun langsung mendadak
grogi..padahal Cuma lewat perantara
sebuah telfon..bingung mau dari mana ujung pembicaraan dimulai, akhirnya dengan
mengucap bismillah si ikhwan langsung to the point..
“wa’alaikumsalam, mf ini dengan ukhti A? nama saya akhi
A..saya dari kota B..maaf jika lancang, ane mendapat no. anti dari toko buku
sebrang, begini ukh..saya berniat ta’aruf dengan anti..apakah anti bersedia”
Serasa ada petir menyambar di siang bolong..gak ada awan gak
ada hujan..tiba2 datang ikhwan tak dikenal, datang untuk mengkhitbah..
Tentunya si ikhwan tak pantang menyerah, walaupun tidak
mendapat jawaban yang pasti dari u’A..
Takdir Alloh..”Sesungguhnya Alloh telah menciptakan segala
sesuatu berpasang-pasangan’ (Qs. An.Naba:8)
Kalo jodoh tak akan kemana..ternyata oh ternyata..ukhti B,
teman karib ukhti A..kenal dengan si ikhwan, kabar baik bagi si ikhwan, dengan
perantara ukhti B..si ikhwan menyampaikan niat baiknya..dan melalui perantara
saudara si ikhwan, proses ta’aruf berlangsung beberapa lama, mulai tukar
biodata dsb..
“saya berniat baik untuk mengkhitbah anti, sekiranya anti
bersedia, sampaikan niat baik ane kepada orangtua anti di rumah, perihal niatan
ini”..mungkin ky gitu bahasa isi surat plus biodata yang dititipkan untuk ukhti
A lewat ukhti B..
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Cuaca desa pagi ini begitu cerah..seakan-akan Alloh
mengabarkan aka nada sebuah berita baik pagi ini..
“assalamu’alaikum..” sambil mengetok pintu..ukhti A
memanggil bapak dan ibunya..
“wa’alaikumsalam..”serentak bapak ibu kaget, tiba2 putri
kebanggaanya pulang tanpa member kabar..
Sambil berbincang2 dan melepas lelah..ukhti A..menceritakan
kuliahnya di kota gudeg..sepadang suami istri pun dengan ekspresi
sumringah..mendengar kan tentang kabar kuliah putrinya..
Bersambung…