Selasa, 08 November 2011

di Toko buku, kita pun bertemu..[1]


Seorang mahasiswa d3  kuliah di kota gudeg kita sebut saja ukhti A, seorang mahasiswi yang melalang buana mencari ilmu dari satu harokah ke harokah lain..berpindah-pindah karena ada ketidaknyamanan dan keganjilan dalam harokah yang diikutinya, hingga suatu hari ia dipertemukan dengan ukhti B teman satu angkatan semasa kuliah, ukhti B mulai sedikit demi sedikit memperkenalkan lebih dalam tentang apa itu islam dan mulai mengajaknya ke kajian2 ilmiah di kota gudeg, ada rasa kenyamanan dan ketenangan dalam batin, sedikit demi sedikit ukhti A mulai faham tentang dien, sampai suatu saat ukhti A belajar terkait bagaimana interaksi tentang lawan jenis..kalian tahu apa yang dilakukan ukhti A pasca kajian ?sepulang dari kajian ukhti A langsung memutuskan hubungan (red:pacaran) dengan teman SPK nya (sekolah setara SMA khusus dibidang keperawatan)..

Suatu hari ukhti A pergi jalan-jalan ke sebuah toko buku di salah satu toko buku di kota perjuanganya, iseng2 aja..ukhti A mencoba meminjam jilbabnya ukhti B..karena buku yang dicari kosong, ukhti A meninggalkan no. phone asramanya supaya dihubungi kalo buku yang ada stoknya ada..

Saat keluar pintu toko buku, secara bersamaan ada seorang ikhwan masuk ketoko..pandangan pertama membuat sang ikhwan manruh hati kepada ukhti A..tanpa ragu2,,si ikhwan bertanya kepada penjaga buku dan menyakan perihal ukhti A..
“kriiiiiiiiiiiing..”bunyi telefon asrama berbunyi
Bapak satpam pun mengangkat telefon “assalamu’alaikum, selamat malam ada yg bisa dibantu?”
Wa’alaikumsalam, iya pak, saya mau berbicara dengan ukhti A, bisa minta tolong dipanggilkan pak?” jawab si ikhwan, jantungnya serasa berdegup lebih kencang dari biasanya..
“ya..ya bisa, dari siapa ya mas?”..hem..si ikhwan pun bingung..karena sebelumnya ndak pernah kenal..si ikhwan ngaku2 aja..sebagai pedagang toko buku yang dititipi phonenya si ukhti..
“dari toko buku A pak..’
Bapak satpam pun memanggil ukhti A..
“Halo assalamu’alaikum”..si ikhwan pun langsung mendadak grogi..padahal  Cuma lewat perantara sebuah telfon..bingung mau dari mana ujung pembicaraan dimulai, akhirnya dengan mengucap bismillah si ikhwan langsung to the point..
“wa’alaikumsalam, mf ini dengan ukhti A? nama saya akhi A..saya dari kota B..maaf jika lancang, ane mendapat no. anti dari toko buku sebrang, begini ukh..saya berniat ta’aruf dengan anti..apakah anti bersedia”
Serasa ada petir menyambar di siang bolong..gak ada awan gak ada hujan..tiba2 datang ikhwan tak dikenal, datang untuk mengkhitbah..
Tentunya si ikhwan tak pantang menyerah, walaupun tidak mendapat jawaban yang pasti dari u’A..
Takdir Alloh..”Sesungguhnya Alloh telah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan’ (Qs. An.Naba:8)
Kalo jodoh tak akan kemana..ternyata oh ternyata..ukhti B, teman karib ukhti A..kenal dengan si ikhwan, kabar baik bagi si ikhwan, dengan perantara ukhti B..si ikhwan menyampaikan niat baiknya..dan melalui perantara saudara si ikhwan, proses ta’aruf berlangsung beberapa lama, mulai tukar biodata dsb..
“saya berniat baik untuk mengkhitbah anti, sekiranya anti bersedia, sampaikan niat baik ane kepada orangtua anti di rumah, perihal niatan ini”..mungkin ky gitu bahasa isi surat plus biodata yang dititipkan untuk ukhti A lewat ukhti B..
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Cuaca desa pagi ini begitu cerah..seakan-akan Alloh mengabarkan aka nada sebuah berita baik pagi ini..
“assalamu’alaikum..” sambil mengetok pintu..ukhti A memanggil bapak dan ibunya..
“wa’alaikumsalam..”serentak bapak ibu kaget, tiba2 putri kebanggaanya pulang tanpa member kabar..
Sambil berbincang2 dan melepas lelah..ukhti A..menceritakan kuliahnya di kota gudeg..sepadang suami istri pun dengan ekspresi sumringah..mendengar kan tentang kabar kuliah putrinya..
Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar