Minggu, 06 Mei 2012

wanita dan rumah

hari ini saya ingin bercerita sahabat, bukan curhat atau bukan juga mau berkeluh kesah, karena sebaik-baik curahan hati dan tempat berkeluh kesah adalah Dia..ya Dia..Dia yang maha pengasih dan lagi maha penyayang, meskipun semua hambanya, mendustakannya, berbuat maksiat, Dia tetap saja memberikan kenikmatan yang tak ada habisnya kepada kita. siapa Dia? Dia lah Robb.mu..yang menciptakanmu dari segumpal darah (lihat Qs. Al.hajj :5), yang mengajarkanmu dari ketidaktahuan hingga tahu..parahe..baru tahu sedikit udah sok tahu..

" sungguh nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustakan?" (Qs.Ar.rohman)

hari kemarin saya mengirim message ke sahabat saya, yang intinya memberi tahu kalo saya dalam kondisi kurang sehat dan mulai jenuh, simple saya alhamdulilah Alloh mengingatkan saya lewat beliau " istri yang baik adalah yang sering ada di rumah " tertohok..

setelah saya evaluasi diri, memang benar saya bukan tipikal wanita yang sering ada di rumah, sedikit bercerita. dari SMP jarang dirumah, karena seneng ikut kegiatan pramuka, kalo hari minggu pun sering ada kegiatan di luar, menginjak SMA, qodarulloh sudah mulai mandiri ngekost di purwokerto, ya g mandiri2 banget sih, tapi lumayan, dua minggu sekali pulang, pun nek g ada kegiatan pramuka sama rohis. Takdir Alloh menakdirkan kuliah di solo, lebih jarang lagi pulang. kalo di total selama 10tahunan saya jarang di rumah, cukup lama juga..dan sekarang Alloh menakdirkan pasca lulus sering di rumah, 2, 3 minggu saya merasa dalam kondisi biasa..ternyata setelah ditelusuri saya masih menganggap itu adalah liburan kuliah, yang suatu saat saya akan kembali ke kota solo.

baru sekarang saya merasa jenuh sobat..astaghfirulloh..keto'e jelek banget, bukankah Alloh menakdirkan sesuatu penuh dengan hikmah? yup, saya mencoba berfikir nih..kenapa saya g seperti saudara saya, lulus langsung ikut suami. Alhamdulillah saya mendapat jawaban dari kejenuhan saya
" Alloh ingin mengajarkan saya, bahwa rumah bagi wanita adalah ladang pahala untuk mencapai indahnya syurga"

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنّ


" dan hendaklah kamu tetap di rumahmu" (Qs. Al. ahzab: 33)
Allloh belum mengamanahkan kepada saya untuh mandiri dalam "keluarga" sendiri, karena mungkin Dia lebih tahu, sebelum ke arah sana, saya perlu digodok untuk betah di rumah..alhamdulillah..karena perintah Alloh memerintahkan seorang wanita untuk berada di rumah merupakan perintah yang agung, dengan menetapnya seorang wanita di rumah maka dia bisa meraih pahala yang begitu besar mulai dari mengurus suami, anak2 dan amal kebajikan yang lain. dan satu lagi, Alloh menghendaki saya untuk berbakti dengan orang tua, dan mengambil pelajaran dari mereka.

seperti halnya, saya juga mulai berfikir kenapa Alloh menakdirkan sebelum pulang ke rumah, saya harus menimba ilmu di daruut Tauhid terlebih dahulu, subhanalloh..ujian cobaan di sini begitu besar, sekarang pun saya mendapat jawabannya Dia (Alloh) menginginkan belajar tentang bersikap yang lebih baik, memanage perasaan agar saya lebih teguh dari kondisi yang ada. berlatih menanamkan keyakinan bahwasanya Alloh lah yang berkuasa memberikan manfaat dan mafsadah.

"...barang siapa bertawakal kepada Alloh, niscaya Dia akan membukakanya jalan keluar " (Qs. At.talaq : 2)

maha benar Alloh dengan segala firman.Nya..wahai Robb yang membolak balikan hati, tetapkan hati ini pada dien mu..dan teguh kan hamba dalam keimananmu yang lurus, dan jagalah hamba untuk bisa bijak dalam menyikapi hawa nafsu, pikiran dan hati ".

sahabat, tidak ada kejadian di muka bumi ini yang luput dari pengetahuanya, bahkan daun yang jatuh, segalanya ada hikmah, segalanya ada planning yang baik dari Alloh.

masih ingat masa kecil teladan kita Rosululloh? beliau ditinggal orang tuanya dari kecil, menggembala domba, berdagang dll. semua itu merupakan masa orientasi bagi rosululloh agar mempunyai sifat simpati dan empati yang besar, betapa tidak coba kl kita dijahatin sm orang pasti ada rasa dongkon kan, beda dengan rosululloh beliau justru tetap berakhlakul karimah kepada orang2 yg memusuhinya, maka dari itu tidak salah kata bunda aisyah,pas ditanya o/ seorang sahabat," ya Aisyah, bagaimana akhlak rosululloh"  beliau menjawab " akhlak rosululloh itu adalah Al-qur'an". sebenarnya itu mudah bagi Alloh untuk menghendaki sesuatu, tapi bukankah segala sesuatu perlu ada sebabnya?.

alhamdulillah...wallohu'alam..




Bebas Memilih Pintu Surga


Bebas Memilih Pintu Surga

Alhamdulillahi wahdah wash shalâtu was salâmu ‘alâ rasûlillâh.

Siapa di antara kita yang tidak ingin masuk surga? Apalagi jika masuknya bebas dari pintu manapun! Adakah amalan yang bisa mengantarkan kita pada peluang emas tersebut? Jawabannya: ada, antara lain:

1. Berakidah yang benar

Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,

“مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ، وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ؛ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ”

”Barangsiapa mengucapkan ”Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Serta Isa adalah hamba Allah dan anak salah satu hamba-Nya. Kalimat-Nya disampaikan kepada Maryam dan ruhnya berasal dari Allah. (Ia juga bersaksi) bahwa surga adalah benar adanya, neraka juga benar adanya; niscaya Allah akan memasukkannya ke surga dari delapan pintunya manapun yang ia kehendaki”. HR. Muslim dari Ubadah bin ash-Shamit radhiyallahu’anhu.

2. Taat kepada pemerintah dalam kebaikan

Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menjanjikan,

“مَنْ عَبَدَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، فَأَقَامَ الصَّلَاةَ، وَآتَى الزَّكَاةَ، وَسَمِعَ وَأَطَاعَ؛ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُدْخِلُهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَ، وَلَهَا ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ. وَمَنْ عَبَدَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَأَقَامَ الصَّلَاةَ، وَآتَى الزَّكَاةَ، وَسَمِعَ وَعَصَى؛ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ أَمْرِهِ بِالْخِيَارِ؛ إِنْ شَاءَ رَحِمَهُ، وَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ”.

”Barangsiapa menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, mendengar dan taat (kepada pemerintah); niscaya Allah akan memasukkannya lewat pintu surga manapun yang ia maui. Dan pintu surga itu ada delapan. Barangsiapa menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, mendengar namun tidak taat (kepada pemerintah); maka nasibnya terserah Allah. Jika Dia berkehendak maka akan merahmatinya, sebaliknya jika Dia berkehendak, maka akan menyiksanya”. HR. Ahmad dari Ubadah bin ash-Shamit radhiyallahu’anhu dan dinilai hasan oleh al-Albany.

3. Patuh kepada suami

Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bertutur,

“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.

“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany.

Pesantren ”Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, Kamis, 27 Jumadal Ula 1433 H / 19 April 2012 M.