Kamis, 01 November 2012

Menanam pohon di syurga

Bagaimana menanam pohon di syurga?

(yaitu) orang-orang yang mengingat Alloh sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : "Ya tuhan kami tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia maha suci engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka".

sahabat-sahabat ada suatu berita dari Rosululloh, tentang suatu amalan, dimana amalan tersebut mempunyai 5 keutamaan sekaligus..apa saja keutamaanya?? dan amalan apakah yang luar biasa itu?? mari kita simak dengan baik sabda beliau  yang mulia Rosululloh :

wahai para sahabatku maukah ku beritahukan tentang suatu amalan yang paling utama, amalan tersebut paling dicintai Alloh swt, dan amalan tersebut menempati derajat yang paling tinggi, dan lebih utama dari infak dengan emas dan perak, dan amalan tersebut lebih utama dari pada kalian bertemu dengan musuh kalian kemudian kalian memenggal kepala mereka (jihad fii sabilillah), amalan tersebut adalah dzikrulloh, dzikir kepada Alloh"

dzikir yang dimaksud disini adalah dzikir yang sempurna, apa kriteria dzikir yang sempurna itu?

  •  dzikir yang sempurna itu adalah dzikir yang banyak,
  •  dzikir yang memadukan antara amalan lisan dan peresapan hati,
  •  kriteria yang ketiga adalah dzikir yang mengiringi amalan seorang hamba.

"berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."

ibnu qoyyim menjelaskan untuk mencapai dzikir yang sempurna harus melalui tahapan-tahapan dan tahapan itu tidak akan ada jika tidak dimulai kemauan untuk berdzikir, dan menanam pohon di syurga dengan cara dzikrulloh. subhanalloh luar biasa..dengan dzikrulloh kita bisa menanam pohon di syurga, makanya banyak majelis dzikir ya..tapi dzikir yang bagaimana dulu..

"dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai"

menanam pohon di syurga caranya adalah dengan dzikir kepada Alloh.

(Ust. Abdulloh zain)