Kamis, 05 Juli 2012

karena cinta tak harus berbentuk bunga

aku mencintai suamiku karena sifatnya yang apa adanya

dua tahun dalam masa perkawinan, harus ku akui mulai timbul perasaan bosan dan lelah..

dan alasan-alasan mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan

aku seorang wanita yang berjiwa sentimenti,dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus

aku merindukan saat-saat seperti dulu

namun kini suamiku sudah jauh berbeda dari yang aku harapkan dulu

suatu hari aku beranikan diri untuk menyatakan keputusan untuk bercerai..

"mengapa?" dia bertanya terkejut

"aku lelah, kau sudah tidak seperti yang dulu"

dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, nampak seolah-olah sedang sibuk mengerjakan sesuatu padahal tidak.

kekecewaanku semakin bertambah, seorang lelaki yang tidak dapat mengekspresikan perasaanya, apalagi yang dapat aku harapkan darinya?

dan akhirnya dia bertanya, " apa yang dapat aku lakukan untuk dapat mengubah pikiranmu?"

aku menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan perlahan,
"aku ada satu pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabanya, aku akan mengubah pikiranku"

seandainya, aku menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung, dan kita berdua tahu jika kau memanjat gunung itu kau akan mati. apakah kau akan melakukannya untukku?


to be continued..

kira2 jika kau jadi laki-laki tersebut apa yang akan kau jawab?







sumber: copas video dari sahabat@pwt


Tidak ada komentar:

Posting Komentar