Sudah lama tidak ngenote..terakhir ngenote pasca lebaran..dan semoga pasca
ini temen2 yang dulu sering ngenote, mulai mengangkat jari2 untuk menulis
diatas keyboard, konon ada orang yang tergugah ingin menulis..kalo melihat
saudaranya menulis..
Melihat buku2 penuh inspirasi itu sayang kalau Cuma menjadi
pajangan atau simpanan dalam lemari, mencoba mengambil buku tafsir Al-Mishbah karangan bapak quraish shihab,
semoga Alloh meridhoi beliau, dan selalu diberikan kesehatan untuk menyalurkan
ilmu2nya terutama para pemuda..”berikanlah aku 10 orang pemuda maka aku akan
mengubah dunia” sekilas kalimatnya seperti itu yang presiden pertama kita
katakana..betul g?
Sesuai dengan kondisi sekarang, yang sesuai dengan hati sang
penulis..mencoba membuka tafsir surat asy-Syarh ayat 5-6
Maaf ya..kalo banyak
salah penulisan dan penjelasan, saya berusaha meresume buku yang ada..
Surat asy-Syarh terdiri dari atas 8 ayat yang berarti “
bukankah Kami telah melapangkan” diambil dari ayat pertama..ulama sepakat
menyatakan bahwa surat ini, kesemuanya turun sebelum nabi berhijrah dan tema
utamanya adalah penenangan hati nabi menyangkut masa lalu dan masa datang beliau..note
ini saya khususkan pada ayat ke 5 dan 6.
“maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Dalam ayat 5 dan 6 ini Alloh bermaksud menjelaskan salah
satu ketentuan-Nya yang bersifat umum dan konsisten yaitu setiap kesulitan
pasti disusul atau disertai kemudahan selama yang bersangkutan bertekad untuk
menanggulanginya”..
Kebenaran ayat ini dibuktikan kenyataanya pada diri
Rosululloh, bagaimana sulitnya berdakwah pada masanya…disusul dengan kejadian
pasca meninggalnya isti dan paman beliau..tapi akhirnya semua perjuangan beliau
berbuah manis..
Bukti nyata tersebut sebagai bukti ketetapan Alloh apabila
krisis atau kesulitam telah mencapai puncaknya, maka pasti ia akan sirna dan
disusul dengan kemudahan. Dua ayat tadi sejalan maknanya dengan ayat
“ yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Alloh
memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan bahwa
Alloh Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” (Qs. Al-Hajj:61)
Setelah malam yang gelap pasti disusul dengan pagi yang
cerah..bahasanya mudahnya mungkin kaya gitu…. Ulama tafsir menafsirkan arti
ma’a dalam dua ayat tersebut yang arti harfiahnya adalah bersama dipahami oleh
sementara ulama dalam arti sesudah. Para tafsir menjelaskan bahwa penggunaan
kata bersama walaupun maksudnya sesudah adalah untuk menggambarkan betapa
dekatnya dan singkatnya waktu antara kehadiran kemudahan, dengan kesulitan yang
sedang dialami.
“Alloh akan member kelapangan sesudah kesempitan
(Ath-Thalaq:7)..
Suatu kaidah yang menyatakkan”apabila terulang satu kata
dalam bentuk definit maka kata pertama dan kedua mempunyai makna dan kandungan
yang sama, berbeda halnnya jika kata tersebut berbentuk indefinite”
Kata al-‘usr berbentuk definit pada ayat 5 dan 6, sedangkan
kata yusran (kemudahan), kata tersebut tidak dalam bentuk definit yang berarti kemudahan
yang disebut pada ayat ke-5 mempunyai makna berbeda dengan ayat ke -6, hal ini
menjadikan kedua ayat tersebut mengandung makna
“setiap satu kesulitan akan disusul atau dibarengi dua kemudahan”
Optimis, dan selalu berusaha ..
Siang yang begitu panas, akan disusul malam yang dingin dan
menentramkan
Malam yang gelap, akan disusul pagi dan siang yang begitu
cerah..
Hari-hari yang sempit dulu pun sudah dilalui hingga
datangnya hari ini,
masa-masa yang sulit
pada hari ini pun akan berakhir, sebagaimana masa-masa sulit pada hari kemarin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar