Selasa, 18 Oktober 2011

catatan pagi [2]

ketika angin zaman menerpamu

di atas cadas ataupun lumpur cemar

teruslah mewarnai wahai kuntumku

tetaplah indah di padang liar

hingga kaulah yang dipetik

sebab mekarmu hanya sekali

(sebab mekarmu hanya sekali, surat cinta untuk puteri tercinta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar